Serangan dialami oleh media Narasi dan presenter Mata Najwa, Najwa Shihab. Pada 27 Oktober 2024, video pembakaran buku Najwa Shihab berjudul “Catatan Najwa” beredar di platform tiktok. Dari beberapa video pembakaran, salah satu video dengan sadar menyantumkan kalimat “Peringatan Darurat”.
Video pembakaran buku Najwa Shihab tersebut, menjadi bagian dari rentetan serangan terhadap Narasi selama dua bulan terakhir.
Redaksi Narasi mencatat, dua hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, serangan terhadap Najwa Shihab terjadi. Ucapan Najwa dalam live talk show pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, khususnya ketika Joko Widodo akan pulang ke Solo dari Bandar Udara Halim Perdanakusumah. Saat itu Joko Widodo batal naik pesawat komersil dan akhirnya naik pesawat TNI AU. Hal itu dijadikan alasan untuk menyerang dan menghujat Najwa.
Ucapan Najwa tentang “nebeng”, tidak bisa dipisahkan dari kritik publik terhadap keluarga atau anak-anak Jokowi, memicu gelombang serangan yang lebih massif, dan lebih intens. Serangan dipenuhi muatan kebencian berbasis SARA, serta menyasar keluarga Najwa, khususnya ayah dan putranya.
Sebelumnya, pada 21 Agustus 2024 siang, akun-akun resmi media sosial Narasi, seperti Narasi Newsroom, Narasi TV dan Mata Najwa mengunggah gambar garuda biru atau peringatan darurat. Narasi menjadi media massa pertama yang secara resmi mengunggah gambar garuda biru.
Pada 22 Agustus pagi, Najwa Shihab mengunggah video pendek yang berisi semacam catatan editorial mengapa peringatan darurat penting bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Video tersebut tayang berbarengan dengan munculnya demonstrasi di gedung DPR/MPR.
Sepekan setelahnya, serangan balik mulai bermunculan di media sosial. Polanya adalah menyinggung RUU Perampasan Aset dan menuntut Narasi atau Najwa Shihab untuk menyuarakaan hal yang sama.
Pada akhir September, menjelang pelantikan anggota DPR/MPR yang baru, serangan kembali muncul menyusul mundurnya Arteria Dahlan sebagai anggota DPR dari PDIP untuk digantikan oleh salah satu keluarga Megawati. Serangan di media sosial bermunculan dan menuntut Narasi atau Najwa Shihab untuk menyuarakan kembali peringatan darurat.
Dua hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, serangan terhadap Najwa Shihab mengalami eskalasi yang baru. Ucapan Najwa dalam live talk show pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, khususnya saat Joko Widodo kembali ke Solo dari Halim dengan menaiki pesawat TNI AU, dijadikan alasan untuk menyerang dan menghujat Najwa.