Jurnalis Lantang News, Selamat Riyadi mengalami kekerasan dan ancaman saat meliput dugaan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal jenis pertalite dan solar, pada hari Rabu, 4 September 2024.
Hari itu, Selamat bersama dua jurnalis perempuan datang ke rumah Radan di desa Sukamaju, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan.
Radan diketahui berprofesi sebagai petani di wilayah itu, dan mempunyai bisnis sampingan usaha penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Jurnalis akan melakukan konfirmasi terkait penimbunan BBM. Saat tiba di dalam rumah Radan, jurnalis melihat dan menemukan puluhan jeriken ukuran 25 liter yang diduga berisi pertalite dan solar.
Saat wawancara sedang dilakukan, Radan mengambil celurit lalu dikalungkan pada leher Selamat. Dia juga mengancam dan mencekik jurnalis.
"Jangan mengancam macam macam dengan saya, disini wilayah saya," kata Radan kepada jurnalis.