Meliput Kasus Tahanan Kabur di Jambi, Empat Jurnalis Diusir
2024-07-10
Kota Jambi
Empat jurnalis di Jambi, mengalami penghalangan liputan dan diusir ketika meliput kasus tahanan kabur di Pengadilan Negeri Sarolangun, Provinsi Jambi, pada Rabu, 10 Juli 2024.
Pengusiran dilakukan oleh Sekretaris Pengadilan Negeri Sarolangun Adri Helver Roniarta.
Empat jurnalis yang diusir tersebut adalah Hasbi Sabirin (Tribun Jambi), Surya Abadi (Jambi TV), juga Abdurahman Wahid ( Kabar Sarolangun), seta Padhil Kusairi (Jambi Teliti).
AJI Jambi dalam siaran persnya menerangkan, hari itu, jurnalis awalnya mendapatkan informasi tentang tahanan kabur di Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun sekitar pukul 16.47 WIB. Empat jurnalis itu kemudian menuju ke PN Sarolangun untuk mencari informasi lanjutan dan menemukan data yang bisa dijadikan berita.
Setelah memperoleh dokumentasi dan membuat berita berisi informasi awal kasus tersebut, mereka berusaha memperoleh keterangan dari pihak Pengadilan Negeri Sarolangun. Namun saat di pengadilan, para jurnalis ini malah diprotes Sekretaris PN Sarolangun Adri Helver Roniarta, sekitar pukul 18.40 WIB. Adri terus membantah konfirmasi yang disampaikan jurnalis.
“Eh saya bilang tidak mau berdebat. Kau, informasi kau saja tidak jelas, kau bikin-bikin berita kau. Nanti kami cari informasi dari humas, oke,” kata Adri di hadapan para jurnalis tersebut.
Hasbi sudah berupaya menjelaskan bahwa dia tidak membuat berita secara sembarangan. Jurnalis sudah mendapatkan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, Adri tetap membantah. “Informan kau dak jelas,” kata Adri.
“Kita mendapatkan informasi. Kita sudah ke lokasi, untuk melihat peristiwa ini,” kata Hasbi.
“Oi, mau berdebat kau ya. Sini kau kau,” kata Adri.
Para jurnalis mengatakan Adri seperti menghalangi kerja kerja jurnalistik.
Para jurnalis itu kemudian diusir dari pengadilan Sarolangun. Pengusiran ini disaksikan Kapolres Sarolangun, Kasat Reskrim Sarolangun, Wakil Kepala PN Sarolangun, dan pihak kejaksaan. Kasat Reskrim Sarolangun sempat berupaya mendamaikan.
Namun, Adri tetap saja tidak bisa diajak berkomunikasi dan mengusir para jurnalis sampai halaman depan, hingga keluar pintu pagar.