Rumah Jurnalis Tribrata TV Terbakar, Korban dan Keluarga Meninggal
2024-06-27
Kab. Karo
Rumah jurnalis Tribata TV, Sempurna Pasaribu yang bertugas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terbakar pada Kamis, 27 Juni 2024.
Akibat pembakaran tersebut, Sempurna Pasaribu beserta istrinya, Elfirda Br Ginting. Juga anaknya Sudi Investasi Pasaribu serta cucunya Loin Situkur meninggal dalam peristiwa tersebut.
Hasil investigasi Komite Keselamatan Jurnalis Sumatera Utara (Sumut) ditemukan sejumlah fakta, bahwa kasus kebakaran yang menewaskan jurnalis Tribrata TV dan keluarganya, terjadi setelah korban memberitakan perjudian di Jalan Kapten BOM Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Berita yang ditulis korban, menjelaskan ada keterlibatan oknum aparat TNI berinisial HB. Sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dan oknum aparat, diduga berinisial HB tersebut.
Masalah bermula ketika anggota Ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian, memohon kepada korban agar namanya ikut mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat itu. Setelah disampaikan, aparat sempat mengacuhkan hal itu, sampai akhirnya dia mau memberikan uang.
Mengetahui pernah diacuhkan, anggota Ormas ini, kemudian memprovokasi Sempurna Pasaribu untuk menulis berita terkait kegiatan perjudian itu. Korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Korban juga menulis nama lengkap oknum tersebut dan membuat status di akun Facebooknya.
Setelah berita tersebut terbit, seorang aparat menghubungi atasan korban dan minta agar berita tersebut segera dihapus (takedown).
Selain itu, seorang petugas polisi, sempat menghubungi perusahaan media tempat korban bekerja, meminta supaya pemberitaan terkait demo organisasi keagamaan di kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot karena maraknya judi, prostitusi, dan narkoba, ikut dihapus.
Mengetahui dampak berita yang ditulis korban, pimpinan redaksi Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu. Saat itu, korban mengaku dalam kondisi aman.
Namun korban sempat bercerita kepada temannya, bahwa dirinya merasa khawatir karena berita yang telah dibuatnya.
Korban juga mendapat peringatan dari ketua Ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti. Ketua Ormas meminta Sempurna Pasaribu tidak pulang ke rumah. Hal itu membuat korban tidak kembali ke rumah selama beberapa hari.
Korban sempat bercerita kepada temannya, ingin menginap di Polres Karo demi keamanan dirinya.
Korban diduga juga sempat bertemu aparat berinisial HB, yang meminta agar berita terkait perjudian dan postingan di Facebook dihapus. Namun korban tidak mengikutinya.
Korban pulang ke rumahnya, pada Rabu malam, 26 Juni 2024. Kemudian kebakaran terjadi pada Kamis pukul 3.00 dini hari. Rumah korban terbakar dan seluruh penghuni rumah tidak mampu menyelamatkan diri. Mereka semua tewas terbakar.