Jurnalis Tribun Ambon, Jendral Louis mengalami kekerasan, saat meliput tergelincirnya truk bermuatan beras milik Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara.
Pada Selasa siang, 16 Januari 2024, jurnalis Jendral Louis berada di kawasan Galala, berjarak 100 meter dari gudang beras Bulog. Dia kemudian merekam insiden tergelincirnya truk bermuatan beras Bulog di tanjakan saat menuju Gudang Beras Bulog (GBB) Halong, milik Perum Bulog Divre Maluku, Maluku Utara, kawasan Galala kota Ambon.
Namun, saat jurnalis merekam insiden tersebut , Kepala PT Jasa Prima Logistik Bulog cabang Maluku dan Maluku Utara, Johar Isnain mendekati jurnalis dan mengatakan kejadian tersebut tidak boleh didokumentasikan.
Jendral Louis sudah mempelihatkan kartu persnya, dan menyampaikan bahwa dia jurnalis yang sedang bertugas meliput.
Tetapi pimpinan anak perusahaan Perum Bulog di Maluku tersebut, tetap melarang jurnalis mendokumentasikan atau meliput insiden tersebut. Ketika ditanyakan apa alasan jurnalis dilarang meliput insiden itu, Johar menjawab bahwa dia yang bertanggung jawab disitu. Tanpa memberikan penjelasan yang detail, Johar kemudian membentak, memegang bahu dan menggoyang tubuh jurnalis. Dia juga memukul pelipis kanan jurnalis. Setelah memukul jurnalis, pelaku langsung balik dan berjalan menjauh.
Korban yang tidak terima aksi pemukulan itu, kemudian merekam pelaku kekerasan serta menyakan apa alasannya memukul ? Anak buah Johar kemudian melarang korban merekam pelaku. Anak buah itu kemudian mengeroyok dan memukul korban pada tangan, kepala, leher dan badan. Mereka berusaha merampas handphone jurnalis dan memaksa rekaman insiden itu dihapus.
Korban kemudian berusaha kabur membebaskan diri dari aksi pengeroyokan itu. Korban berlari cepat menuju sebrang jalan, sampai akhirnya berhasil menyelamatkan diri. Korban telah melaporkan kasus kekerasan ini ke Polsek Baguala, kota Ambon, Maluku.
Pelaku
Johar Isnain
Kota Ambon
Pekerja Profesional
Pimpinan PT Jasa Prima Logistik Bulog Ambon, Maluku