Jurnalis media online di Ternate, Maluku Utara mengalami intimidasi karena laporan berita yang ditulisnya.
Kedua jurnalis tersebut adalah Herudin Muhammad (Rakyatmu.com) dan Saha Buamona (klikfakta.id) menerima intimidasi dari AKBP Sigit Adi Prasetyo, Kasubdit I Direktorat Intelkam Polda Maluku Utara.
Kedua jurnalis tersebut, beberapa Minggu terakhir, rutin menulis dan melaporkan peredaran berbagai rokok ilegal di kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Bisnis tersebut diduga banyak melibatkan aparat di institusi Polri dan TNI.
Kepada AJI Ternate, Haerudin menjelaskan pada Kamis pagi, 30 November 2023, AKBP Sigit sekitar 3 hingga 4 kali.
Tetapi Haerudin tidak mengangkat atau tidak menjawab telpon tersebut
Karena teleponnya tidak diangkat, Sigit kemudian mengirimkan dua pesan kepada Haerudin, bahwa dia ingin berkoordinasi dengan jurnalis. Tetapi kalau tetapi kalau jurnalis tidak mau, dan merasa lebih dari yang lain, tidak apa apa.
Haerudin membalas bahwa sakit maag istrinya kambuh, sehingga harus kembali ke indekost tempat tinggalnya.
AKBP Sigit kembali menelepon via WhatsApp dan meminta bertemu Haerudin. Haerudin menyanggupi akan datang 20 menit kemudian di kantor Ditreskrimum Polda Maluku Utara
Namun, karena Haerudin tidak juga datang, Sigit mengirim pesan bahwa dia Intel berpangkat AKBP. "Kalau tidak mau diajak berkoordinasi yah tidak masalah," kata Sigit.
Haerudin menjawab pesan itu, menanyakan ingin koordinasi soal apa. Sigit menjawab, bahwa dia ingin koordinasi banyak hal.
Kemudian pada Sabtu siang, 2 Desember 2023, Sigit kembali mengirim pesan dan dua kali menelpon Haerudin. Sigit kembali menelpon Haerudin pada Minggu, 3 Desember 2023.Namun, tidak direspon.
Akhirnya Sigit menghubungi jurnalis klikfakta.id, Saha Buamona. Saha dihubungi karena telah menulis dan melaporkan berita tentang peredaran rokok ilegal di kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Saat menerima telpon Sigit, Saha sedang duduk bercengkrama bersama Haeruddin, dan percakapan telepon itu direkam.
Saat itu, Sigit meminta Saha menghapus atau mentakedown berita berita terkait peredaran rokok ilegal di medianya. Dia juga menjelaskan bahwa peredaran rokok ilegal itu, milik jendral bintang 2 di Mabes TNI." Jadi jangan kalian benturkan mereka (Polri) dengan TNI". Kata Sigit
Sigit juga menjelaskan bahwa rokok ilegal itu, pernah digerebek polisi. Tetapi mereka menerima intervensi dan telepon dan Mabes Polri.
Beberapa waktu kemudian, Sigit kembali menelpon Haerudin, dan belum direspon.
Sigit akhirinya kembali menghubungi Saha, dan mengajak jurnalis bertemu di salah satu kedai di kelurahan Mangga Dua Utara, Ternate.
Sigit akhirnya bertemu Saha. Ditempat yang sama, ada Haerudin dan pengacara bernama Agus Salim R Tampilang. Namun Sigit ternyata tidak mengenali keduanya.
Dalam pertemuan itu, Sigit meminta Saha menghapus atau mentake down berita peredaran rokok ilegal yang ditulisnya. Sigit kemudian memberikan sebuah amplop putih kepada Saha. Amplop itu ditolak jurnalis. Namun Sigit meletakkan amplop berisi uang Rp 750 ribu tersebut diatas meja. Kemudian Sigit beranjak pergi meninggalkan Saha.
Pada hari Sabtu-Minggu, 2 dan3 Desember 2023, Haerudin mengatakan sering melihat 2 orang yang tidak dikenal, yang selalu nongkrong di pangkalan ojek dekat rumah kostnya, di kelurahan Tanah Tinggi Barat, Ternate.
Haerudin juga mengaku sering ditelepon oleh 4 nomor yang tidak dikenalnya. "Saya merasa seperti diteror" kata Haerudin.
Sigit juga diketahui telah menelpon Pemimpin Redaksi Rakyatmu.com, Dirman Umanailo. Sigit meminta supaya berita peredaran rokok ilegal itu bisa segera ditake down. Dia juga menyampaikan bahwa jendral bintang dua adalah pemilik rokok ilegal tersebut.