Jurnalis kilas timor, Ferdi Talok, yang bertugas di Atambua selatan, kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur mengalami teror dan intimidasi pada Selasa, 5 Desember 2023.
Hari itu, sekitar pukul 2 dinihari, dua pria tidak dikenal mendatangi rumahnya dan melempar dengan batu.
Akibat pelemparan itu, kaca jendela di kamar tidur pecah.
Saat itu, hanya istri dan anak jurnalis yang berada dirumah. Mereka mendengar dua orang berlari cepat menjauhi rumah, setelah kaca jendela pecah.Tidak ada pesan yang disampaikan oleh pelenpar batu malam itu.
Namun, beberapa hari sebelumnya, Ferdi telah menerima ancarman melalui grup komunitas warga di Facebook bernama BELU TABONGKAR (Bicara Bebas).
Akun bernama Spartha DM menulis ancaman kepada beberapa jurnalis yang telah menulis terkait aktivitas judi ilegal tersebut.
Ancamannya jurnalis yang pintar berkata kata, juga harus pintar berjaga diri. Karena yang dihadapi para penjudi yang marah, karena tempat perjudian ditutup dan aktivitasnya terganggu.
Dalam postingan yang lain, Spartha DM menulis ancaman nanti akan mampir ke setiap rumah untuk berjudi, karena di tempat bebas dilarang berjudi.Semua lokasi rumah diketahui, karena sama sama di wilayah Atambua.
Ferdi bersama beberapa jurnalis lain di kabupaten Belu, ikut menulis aktivitas judi ilegal tersebut.