2018-03-06
Kota Palu
Dengan hormat,

Saya Ilham Nusi, bekerja di Harian Radar Sulteng, Kepala Biro Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Kronologi kejadian:

Bahwa pada Tanggal 6 Maret 2018 sekira pukul 12:30 Wita, saya tiba di belakang Mako Brimobda Sulteng, Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara. Saat itu tengah berlangsung peristiwa kebakaran yang menghanguskan sekurangnya 8 unit rumah dinas dan api juga merembet ke sebuah bangunan permanen berlantai dua milik kesatuan Polri tersebut.

Kehadiran saya di tempat itu tentunya untuk melaksanakan tugas-tugas jurnalistik antara lain mengambil foto maupun video peristiwa dan wawancara seputar kebakaran tersebut.

Semula, saya tidak dapat melihat langsung titik-titik kebakaran. Sebab antara Mako Brimob dan pemukiman warga setempat dibatasi tembok berbahan batako yang tingginya sekira 4 meter. Maka saya coba menggunakan tangga yang digunakan warga lainnya untuk melihat ke dalam Mako Brimob. Sementara di beberapa tempat warga juga mencoba untuk melihat langsung. Bahkan ada yang memanjat pohon milik warga.

Dari balik tembok, saya kemudian mengambil beberapa foto dan video. Warga lainnya juga melakukan hal yang sama. Tiba-tiba beberapa anggota Brimob melarang warga mengabadikan peristiwa itu. Aparat kemudian meminta warga menghapus foto dan video. Salah satu hp warga sempat diamankan.

Salah seorang aparat meminta sy juga menghapus foto dan video, dengan alasan itu area privasi. Selanjutnya yang bersangkutan meminta identitas saya. Sayapun menjelaskan profesi saya. Aparat itu kemudian meminta saya menunjukkan id card tempat saya bekerja.

Oleh aparat yang sama, saya kembali diminta untuk menghapus foto dan video. Padahal saya sudah menjelaskan bahwa saya seorang jurnalis yang identitasnya jelas. Untuk menghindari selisih paham, saya pun bersedia menghapus video siaran langsung di Facebook. Bahkan saya meminta aparat itu untuk menekan pilihan hapus di hp saya.

Rupanya, aparat tadi kembali meminta saya menghapus foto dan video lainnya. Yang bersangkutan kemudian pergi menjauh dari tembok, membawa id card saya dan sembari mengatakan "nanti ambil di depan". Karena sikap demikian, saya akhirnya mengurungkan penghapusan seperti yang diperintahkan aparat tersebut.

Hampir 20 menit selanjutnya, saya masih menunggu id card itu dikembalikan. Saya juga berusaha dua kali meminta agar id card itu dikembalikan dengan meminta bantuan pada seorang anggota Brimob lainnya di lokasi itu. Tapi permintaan saya itu ditolak oleh oknum yang menyita id card saya.

Karena tidak juga dikembalikan, saya kemudian membertahu kepada aparat Brimob lainnya dan mengatakan bersama id card saya juga ada e-KTP. Dengan maksud agar id card itu dikembalikan ke rumah saya sesuai alamat di e-KTP. Baru beranjak pergi, saya kemudian dibertahu warga bahwa saya dipanggil. Setelah kembali menaiki tangga, oknum aparat yang minyita id card saya kembali mengatakan silahkan berurusan/mengambil id card di pos jaga utama Mako Brimob.

Saya kemudian menuju Pos dimaksud. Saat tiba di seberang jalan, saya melihat mobil dinas Kapolda Sulteng bersiap-siapeninggalkan Mako Brimob.

Di pos tersebut, beberapa orang anggota Brimob yang bertugas menerima saya. Sikap mereka cukup humanis. Setelah berkoordinasi dengan anggota jaga, saya disarankan untuk menunggu. Beberapa menit kemudian Kasat Brimobda Sulteng Kombes Pol Guruh Arif SIK MH keluar menemui saya dan menjelaskan bahwa id card saya akan dikembalikan.

Kombes Guruh juga menyayangkan saya yang tidak masuk melalui pintu utama sebagimana dilaporkan bawahannya. Selanjutnya saya menjelaskan bahwa benar saya mengambil foto dan video kebakaran tersebut, tetapi saya tidak melompati pagar Mako Brimob bagian belakang atau kata lain saya tidak menerobos masuk area mereka.

Setelah beberapa saat diskusi, Dansat Brimob Kombes Pol Guruh memastikan id card saya dikembalikan. Namun terkait peristiwa kebakaran, Dansat mengarahkan wawancara langsung ke Kapolda Sulteng atau melalui Bid Humas. Hal itu disaksikan Moh Rifki, salah seorang wartawan harian Mercusuar yang bersama saya.

Sekira sepuluh menit selanjutnya id card saya dikembalikan.


Demikian kronologi kejadian ini saya buat sebenar-benarnya dan siap dipertanggungjawabkan.


Hormat Saya

Ilham Nusi

Pelaku

Pelaku Tidak dikenal
Kota Palu
Polisi
Brimob Polda Sulteng

Korban

Ilham Nusi (Nama Samaran)
Kota Palu
Reporter
Radar Sulteng
Harian

Laporkan Kekerasan Terhadap Jurnalis Sebagai:

Anggota AJI Tamu

Pilih Data:

 
 

Berdasarkan Jenisnya:

Berdasarkan Pelaku:

Berdasarkan Kota: