Jurnalis Metro TV, Pujianto, diteror oleh orang tidak dikenal. Pujianto merupakan kontributor Metro TV yang bertugas melakukan liputan di Kabupatern Serdangbedagai, Sumatera Utara.
Pada Senin dini hari, 31 Mei 2021, salah satu ban mobil Pujianto, yang terparkir di depan rumahnya di Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai, dibakar oleh orang tak dikenal. Saat itu, dia dan keluarganya sedang tertidur lelap. Asap kemudian tercium dari dalam rumah, dan istri Pujianto seketika terbangun karena mencium bau asap tersebut. Istri pujianto segera menyalakan lampu rumah dan bergegas keluar teras, tempat bau asap. Ketika keluar dia melihat orang berlari menjauh dari teras rumahnya, dan menemukan satu sandal yang tertinggal. Tetapi dia tidak sempat melihat wajah atau sosok pelaku tersebut, sehingga tidak bisa mengidentifikasi siapa orang yang telah membakar ban mobil suaminya.
Pujianto terbangun pukul 2.15 dinihari waktu setempat, dan segera memadamkan api yang membakar sebagian mobilnya dengan pasir dan air. Keesokan paginya, ia segera membuat laporan ke Polres kabupaten Serdangbedagai.
Data yang dihimpun AJI Medan, sehari sebelum mobilnya dibakar, Pujianto sempat memantau dan merekam aktivitas perjudian yang meresahkan warga di desa Pon tersebut. Ia mengendarai mobilnya di tempat judi tembak ikan yang sempat ditutup beberapa waktu.
Sepekan terakhir lokasi judi itu kembali dibuka. Meskipun tidak melakukan wawancara, kehadiran Pujianto sempat diketahui petugas keamanan setempat. Petugas itu melihat Pujianto dan mobilnya, dan sempat bertanya itu siapa. Dia mendapat keterangan bahwa itu Pujianto, wartawan Metro TV.
AJI Medan menduga, teror ini diduga dilakukan oleh pihak yang tidak senang dengan aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh Pujianto. Karena Pujianto mengaku selama ini tidak punya persoalan pribadi dengan orang lain. Namun dia juga tidak mengetahui siapa pelaku teror yang telah membakar sebagian mobilnya tersebut.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan menyatakan sikap mengecam aksi teror kepada Pujianto. Serta meminta Polda Sumatera Utara, dan Polres Serdangbedagai segera mengusut tuntas aksi teror terhadap Pujianto. Pengusutan kasus sampai tuntas diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang.
