Jurnalis Insulteng.id, Situr Wijaya ditemukan meninggal pada salah satu hotel di Jakarta, pada Jumat, 4 April 2025. Pada foto yang beredar di kalangan jurnalis, wajah dan tubuhnya penuh luka lebam yang sudah menghitam.
Media nasional melaporkan autopsi sudah dilakukan pada korban, dan Polda Metro Jaya menyatakan hasil autopsi sementara menyebutkan Situr meninggal karena infeksi Paru. Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan bahwa korban terindikasi mengalami infeksi paru paru yang diduga akibat penyakit TBC. Dari hasil penyidikan di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan ada sejumlah obat di kamar hotel tempat korban ditemukan. Beberapa obat tersebut untuk pengobatan infeksi.
Pihak keluarga membenarkan Situr mengidap infeksi paru dan telah menjalani pengobatan rutin untuk penyakit TBC tiga bulan terakhir. Situr rutin berobat setiap dua minggu. Situr menjalani pengobatan di salah satu puskesmas di Kabupaten Sigi yang merupakan domisili asli Situr.
Situr Wijaya ditemukan tewas pada Jumat 4 April 2025. Ia diduga meninggal pada Jumat malam sekitar pukul 22.25 WIB. Namun, pihak hotel baru memanggil ambulans untuk mengangkut jenazah keesokan harinya. Jenazah Situr sudah diterbangkan ke Palu dan dimakamkan di desa Bangga, Kabupaten Sigi, pada Minggu, 6 April 2025. Kasus ini masih diverifikasi oleh AJI Palu.
Jurnalis media Hadejabar diserang oleh sekelompok warga saat melakukan konfirmasi di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe,Kabupaten Subang, pada Rabu 9 April 2025. Serangan itu menyebabkan jurnalis mengalami luka serius di kepala dan wajah.